Peneliti di seluruh dunia semakin khawatir tentang keberadaan partikel plastik di udara yang di hirup manusia dan makanan yang mereka konsumsi. Sebuah studi baru dari University of Texas di Arlington mengungkap bahwa polutan plastik mikroskopis di udara terakumulasi di paru-paru burung.
Shane DuBay, asisten profesor biologi di UTA dan salah satu penulis studi yang dipublikasikan di Journal of Hazardous Materials. Menjelaskan bahwa burung dipilih untuk penelitian ini karena mereka menghuni hampir setiap wilayah di dunia dan sering berbagi lingkungan dengan manusia.
Coba lihat sekeliling. Jika Anda berada di bus atau kereta, Anda mungkin duduk di kursi plastik yang dikelilingi orang-orang yang mengenakan pakaian sintetis. Semuanya melepaskan partikel saat mereka bergerak. Jika Anda berada di sofa atau di tempat tidur, Anda akan tenggelam dalam pelukan serat mikro. Karpet mungkin terbuat dari plastik, seperti halnya lantai kayu sintesis. Gorden, tirai, TV, tatakan gelas, bingkai foto, kabel, cangkir — semuanya seluruhnya terbuat dari plastik atau dilapisi plastik.
Diam-diam barang-barang tersebut menciptakan mikroplastik di udara. Produk plastik yang ada di sekitar kita merusak atmosfer dalam ruangan yang kita hirup.
Meskipun tidak ada tingkat “aman” resmi untuk partikel plastik di paru-paru. Kadar mikroplastik yang tinggi telah dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, kanker, masalah pernapasan, dan masalah kesuburan.
Penelitian Kemiripan Partikel Plastik Yang Di Hirup Manusia dan Burung
Tim DuBay meneliti 56 burung liar dari 51 spesies di bandara Tianfu, Tiongkok. Dan menganalisis paru-paru mereka untuk mendeteksi mikroplastik menggunakan teknologi laser inframerah dan kromatografi-massa. Studi ini menemukan konsentrasi mikroplastik yang tinggi, dengan rata-rata 221 partikel per spesies dan 416 partikel per gram jaringan paru-paru. Plastik yang paling umum ditemukan adalah polietilena terklorinasi (digunakan dalam isolasi) dan karet butadiena (ditemukan pada ban).

“Penelitian kami menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengatasi polusi plastik di lingkungan kita, karena kontaminan ini dapat berdampak luas pada kesehatan ekosistem, serta kesehatan manusia,”
DuBay
Pada tahun 2015, peneliti pernah mengambil sampel dari ruang keluarga dua apartemen di dekat Paris. Masing-masing dihuni oleh dua orang dewasa dan seorang anak, serta kantor universitas tempat tiga orang bekerja. Mereka hanya mengambil sampel udara saat ada orang di dalam ruangan. Untuk mengetahui apa yang dihirup subjek dan untuk menentukan tingkat pengendapan debu. Para peneliti juga mengambil sampel dari kantong penyedot debu yang digunakan penghuni di kedua apartemen tersebut.
Di apartemen, peneliti menemukan sekitar 0,5 serat per kaki kubik udara, sementara di kantor hampir 2. Mereka memperkirakan hingga 1.000 serat mengendap per kaki persegi setiap hari, sesuai dengan temuan dalam kantong penyedot debu. Dua pertiga serat berasal dari bahan alami seperti katun dan wol, sementara sepertiganya adalah plastik, terutama polipropilena, yang terkait dengan karpet besar di salah satu ruangan yang diteliti.
Mengurangi Mikroplastik di Udara
Mengurangi plastik yang ter-hirup manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara. Seperti meningkatkan ventilasi di dalam ruangan untuk mengurangi penumpukan serat mikroplastik di udara. Menggunakan pembersih udara dengan filter HEPA juga dapat membantu menangkap partikel kecil. Selain itu, menjaga kebersihan rumah dengan sering mengepel dan menyedot debu dapat mengurangi jumlah serat plastik yang mengendap dan ter-hirup. Mengurangi penggunaan bahan sintetis di dalam rumah, seperti karpet berbahan plastik dan tekstil sintetis.
Produsen plastik juga penting menggunakan aditif biodegradable dapat membantu mengurangi pencemaran mikroplastik dalam jangka panjang. Plastik dengan aditif ini lebih mudah terurai secara alami dibandingkan plastik konvensional, sehingga mengurangi akumulasi serat plastik di udara.
Mendorong penggunaan bahan alternatif, seperti serat alami untuk tekstil dan bahan daur ulang, juga dapat membantu mengurangi risiko ter-hirup-nya mikroplastik oleh manusia. Pemerintah dan industri juga perlu berperan dalam mengembangkan dan mempromosikan plastik ramah lingkungan agar penggunaannya semakin luas.
Leave a Comment