Satelit Pendeteksi Sampah Plastik Dari Angkasa
By administrator | Technology | No Comments
Sampah plastik yang berserakan di pantai seluruh dunia kini dapat dideteksi dari luar angkasa oleh satelit.
Jika Anda berjalan-jalanlah di pantai mana pun kemungkinan besar Anda menemukan beberapa sampah terlantar. Botol air bekas, kantong sampah, sedotan, dan berbagai jenis sampah plastik lainnya mengotori pantai-pantai di dunia. Sampah tersebut akhirnya mengalir ke laut dan baru terurai selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad. International Coastal Cleanup and Ocean Conservancy memperkirakan bahwa manusia membuang sekitar 4.000 ton sampah. Dari pantai-pantai di seluruh dunia pada tahun 2021. Sebagian besar, penemuan semua sampah itu masih bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, kali ini ada teknik pencitraan satelit baru yang dikembangkan oleh para peneliti dari Universitas RMIT di Australia.
Para peneliti dari Royal Melbourne Institute of Technology mengembangkan teknik pencitraan satelit yang dapat menemukan sampah plastik di pantai dengan mengukur perbedaan pantulan cahaya dari sampah tersebut dibandingkan dengan pasir, air, atau tumbuhan di sekitarnya.
Teknik ini berhasil diuji coba di lapangan oleh satelit yang mengamati hamparan garis pantai terpencil di Australia. Dengan mencari fitur spektral unik pada plastik. Satelit tersebut dapat mengidentifikasi sampah plastik di pantai secara akurat dari jarak lebih dari 373 mil (600 kilometer) di atasnya. Teknologi satelit ini tidak hanya meningkatkan deteksi sampah plastik, tetapi juga dapat membantu operasi pembersihan di suatu daerah.
Penelitian ini dibangun berdasarkan teknologi satelit yang sudah ada. Yaitu sebelumnya digunakan untuk mendeteksi plastik yang mengapung di lautan. Mereka mengembangkan indeks spektral baru. Beached Plastic Debris Index (BPDI), adalah metode mengidentifikasi pola dalam cahaya pantulan yang dikumpulkan oleh satelit saat mereka melewati suatu area dan secara khusus menemukan plastik yang mudah berbaur dengan pasir.
Metode Deteksi Sampah Plastik Via Satelit
Peneliti menempatkan 14 potong berbagai jenis plastik di sebuah pantai di selatan Gippsland, Victoria. Kemudian menguji BPDI menggunakan WorldView-3, satelit pengamatan Bumi yang dioperasikan oleh Maxar Technologies. Data yang dikumpulkan oleh satelit menunjukkan bahwa indeks baru itu lebih berhasil dalam membedakan plastik di pantai dibandingkan dengan tiga teknologi satelit lain yang ada. Dimana indeks sebelumnya cenderung salah mengklasifikasikan bayangan atau air sebagai plastik.
Studi mereka dipublikasikan pada 22 Oktober di Marine Pollution Journal.
“Deteksi merupakan langkah penting yang diperlukan untuk memahami di mana sampah plastik terkumpul. Baru merencanakan operasi pembersihan, yang sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, seperti melindungi perairan laut.”
Selanjutnya, tim tersebut bermaksud menggunakan BPDI untuk memindai garis pantai secara lebih luas. Serta menguji kemampuannya untuk mendeteksi sampah plastik di lingkup lain. Teknik citra satelit canggih ini semakin penting karena lebih dari 10 juta ton sampah plastik memasuki lautan Bumi setiap tahun. Diperkirakan akan meningkat menjadi 60 juta ton pada tahun 2030. Plastik ini dapat membahayakan satwa liar jika disangka sebagai makanan, menjerat atau menjebak hewan. Dan yang paling berbahaya adalah terburai menjadi plastik mikro atau nano, sahut para peneliti.
Mengurangi Plastik Dari Diri Sendiri
Menghadapi krisis sampah plastik yang semakin memburuk tentu dimulai dari jenis yang kita gunakan sehari-hari. Kita sering kali lupa bahwa yang kita buang mencemari lingkungan dan mengancam kehidupan laut. Sudah waktunya bagi kita untuk mengambil tindakan nyata dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mulai mencari solusi yang lebih ramah lingkungan. Beralihlah ke alternatif seperti produk yang dapat digunakan kembali dan mengurangi ketergantungan kita pada plastik yang sulit didaur ulang.
Salah satu solusi inovatif yang bisa kita dukung adalah penggunaan aditif plastik yang dapat mempercepat proses penguraian plastik. Aditif Biopigmenia contohnya, aditif kami memungkinkan plastik untuk terurai lebih cepat di lingkungan, mengurangi dampak buruknya terhadap alam. Dengan mendukung penggunaan plastik yang diproduksi dengan aditif pengurai ini, kita membantu mempercepat solusi terhadap masalah plastik global.
Dengan menggandeng teknologi baru, kehidupan di masa depan akan lebih baik. Terutama bila dibarengi oleh peran kita sebagai masyarakat, pebisnis plastik, dan pemerintah. Kabar baiknya pemerintah sudah mulai mengadopsi sistem ekonomi sekular yang mengurangi plastik. Dan mendukung proyek plastik berkelanjutan.
Hubungi kami di sini untuk sampel aditif plastik ramah lingkungan.
About the author
Leave a Comment