Menjelang Ramadan Saatnya Puasa Plastik Juga
By administrator | Berita Nusantara | No Comments
Bulan Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, bukan hanya tentang menahan lapar dan haus dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Kali ini yuk puasa atau berpantang plastik. Ramadan adalah waktu untuk introspeksi, pengampunan, dan juga kesadaran lingkungan. Tahun demi tahun, tantangan lingkungan semakin nyata, dan salah satu tantangan terbesar saat ini adalah masalah plastik.
Setiap bulan Ramadan, volume sampah termasuk sampah plastik meningkat cukup signifikan. Ramadan tahun 2019 lalu, menurut Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, jumlah sampah naik empat persen. Karena itulah mereka mengampanyekan tagar Pantang Plastik alangkah baikknya bila tahun 2024 ini kita meneruskannya sebagai Puasa Plastik.
Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari kemasan makanan hingga peralatan rumah tangga, plastik tersebar luas di berbagai bidang. Namun, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia semakin menjadi perhatian utama. Di sinilah konsep “puasa plastik” muncul sebagai upaya untuk menyelamatkan bumi dan membawa berkah bagi sesama.
Selama bulan puasa, penggunaan plastik sekali pakai meningkat secara signifikan karena adanya kecenderungan konsumtif di masyarakat. Hal ini terutama terlihat dalam aktivitas perdagangan makanan dan minuman cepat saji yang sering mengandalkan kemasan plastik sekali pakai.
Kelebihan penggunaan plastik sekali pakai selama bulan Ramadan, khususnya saat berbuka puasa, dapat memperburuk masalah krisis sampah plastik.
Muharram Atha Rasyadi, Urban Greenpeace Indonesia
Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pembeli untuk mulai membawa wadah makanan sendiri, sementara penjual juga diharapkan dapat menyediakan produk tanpa kemasan plastik sekali pakai. Seperti besek atau daun pisang.
Apa itu Puasa Plastik?
Puasa plastik adalah praktik mengurangi atau bahkan menghindari penggunaan plastik selama bulan Ramadan. Ini mencakup segala hal, mulai dari mengurangi penggunaan kantong plastik hingga menghindari pembelian produk-produk yang dikemas dengan plastik sekali pakai. Tujuannya sederhana: untuk mengurangi jejak plastik kita di bumi dan memperbaiki hubungan dengan alam.
Plastik merupakan ancaman serius bagi lingkungan. Diperkirakan bahwa setiap tahunnya, jutaan ton plastik masuk ke lautan, menciptakan “pulau plastik” yang merusak ekosistem laut dan mempengaruhi kehidupan laut. Puasa plastik dapat membantu memperlambat laju pencemaran plastik ini.
Plastik juga mengandung zat kimia berbahaya yang dapat terlepas ke dalam makanan dan minuman kita, terutama ketika terpapar panas atau cairan asam. Menghindari plastik juga berarti melindungi kesehatan diri dan keluarga dari paparan zat-zat beracun ini.
Puasa plastik dapat menjadi momentum untuk melibatkan komunitas dalam upaya menjaga lingkungan. Dengan berbagi informasi, tips, dan tantangan, kita dapat membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya mengurangi penggunaan plastik.
Langkah-langkah Mengurangi Plastik Selama Bulan Ramadan
- Gunakan Alternatif Ramah Lingkungan: Gantilah kantong plastik dengan tas kain yang dapat digunakan berulang kali. Selain itu, gunakan botol minum kaca atau stainless steel sebagai pengganti botol plastik sekali pakai.
- Buka Puasa Bersama: Ajak saudara, keluarga teman atau tetangga untuk berbuka puasa bersama dengan membawa peralatan atau wadah sendiri. Dengan begitu plastik sekali pakai dapat diminimalisir.
- Kurangi Pesan Makanan Online / Penggunaan Produk Sekali Pakai: Hindari penggunaan sedotan plastik, peralatan makan sekali pakai, dan produk-produk plastik lainnya. Terutama saat membeli makanan atau minuman secara daring. Sampah sekali pakainya akan menumpuk dari kemasan, kantong belanja hingga peralatan makan.
- Edukasi dan Kesadaran: Bagikan informasi tentang puasa plastik kepada keluarga, teman, dan komunitas. Ajak mereka untuk bergabung dalam upaya ini dan berbagi tips tentang bagaimana mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
- Pilih Jenis Plastik Biodegradable seperti BioPigmenia. Tak dapat dipungkiri ada barang-barang tertentu yang tidak dapat terpisahkan dari plastik. Jika seperti ini, carilah jenis plastik yang tahan lama dan dapat terurai dengan cepat.
Puasa plastik bukan hanya tentang mengurangi sampah plastik, tetapi juga tentang mengubah pola pikir dan gaya hidup kita menuju ke arah yang lebih berkelanjutan. Dengan menyadari dampak plastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, puasa plastik di bulan Ramadan dapat menjadi langkah awal yang kuat menuju perubahan positif bagi bumi dan manusia.
Leave a Comment