mikroplastik daging

Mikroplastik Ditemukan Dalam Daging Ayam, Sapi, Tahu

By administrator | Berita Nusantara | No Comments

Baru-baru ini peneliti dari Ocean Conservancy dan Universitas Toronto. Menemukan bahwa hampir 90% dari protein yang dikonsumsi manusia. Termasuk ayam, daging sapi, makanan laut, babi, tahu, dan protein lain mengandung mikroplastik. Mereka mengadakan penelitian yang diterbitkan di jurnalĀ Environmental Pollution ini pada bulan April 2022.

Apa itu Mikroplastik?

Mikroplastik adalah partikel plastik yang memiliki ukuran kurang dari 5 milimeter. Telah berklai-kali menjadi perhatian utama dalam konteks kesehatan dan lingkungan global. Penemuan mikroplastik dalam daging dan produk kedelai fermentasi seperti ini pasti berdampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Mikroplastik berasal dari berbagai sumber, termasuk pembuangan sampah plastik, penggunaan produk-produk plastik sekali pakai, dan degradasi plastik di lingkungan. Proses degradasi plastik yang terjadi tidak alami, seperti abrasi juga dapat menghasilkan mikroplastik yang tersebar luas di lingkungan.

Dalam konteks makanan, mikroplastik dapat masuk ke rantai makanan melalui berbagai jalur. Makanan laut dan darat terkontaminasi oleh mikroplastik. Dimula dari perairan dan tanah yang kemudian dapat dikonsumsi oleh hewan laut dan darat, akhirnya masuk ke dalam makanan manusia. Selain itu, kontaminasi mikroplastik juga dapat terjadi selama proses produksi, pengolahan, dan penyajian makanan, termasuk makanan hewani dan produk tanaman.

mikroplastik

Penemuan Mikroplastik dalam Daging dan Produk Kedelai Fermentasi

Selain penelitian diatas yang menemukan keberadaan mikroplastik dalam daging, dan produk-produk kedelai fermentasi seperti tahu dan tempe di Toronto. Indonesia sendiri juga pernah melakukan studi terhadap mikroplastik dalam makanan. Salah satu studi pada tahun 2019 menemukan keberadaan mikroplastik dalam sampel daging sapi, babi, unggas yang dijual di pasar tradisional. Mikroplastik tersebut ditemukan terutama di dalam jaringan otot hewan, menunjukkan kemungkinan kontaminasi melalui makanan yang mereka konsumsi.

Selain itu, beberapa penelitian juga telah mengidentifikasi keberadaan mikroplastik dalam produk kedelai fermentasi seperti tahu dan tempe. Meskipun mekanisme persis masuknya mikroplastik ke dalam produk-produk ini masih belum sepenuhnya dipahami. Besar kemungkinan kontaminasi terjadi selama proses produksi dan pengolahan bahan-bahan makanan ini.

Kehadiran mikroplastik dalam daging dan produk kedelai fermentasi menimbulkan sejumlah implikasi bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Beberapa isu kesehatan dan lingkungan yang mungkin timbul meliputi:

Potensi Keracunan: Mikroplastik dapat menyerap dan mengakumulasi zat-zat kimia berbahaya di lingkungan, seperti logam berat. Paparan terhadap mikroplastik yang terkontaminasi dapat meningkatkan risiko paparan terhadap zat-zat tersebut.

Gangguan Hormonal: Beberapa zat kimia yang menempel pada mikroplastik memiliki potensi untuk mengganggu sistem hormonal manusia dan hewan dan berpotensi merugikan kesehatan.

Dampak Lingkungan: Mikroplastik yang masuk ke dalam lingkungan melalui limbah makanan dan sampah plastik dapat merusak ekosistem air dan tanah. Mikroplastik juga dapat membahayakan satwa liar dan organisme akuatik yang mengonsumsinya.

mikroplastik daging

Langkah-langkah Pencegahan Mikroplastik

Mengurangi Penggunaan Plastik. Mengurangi penggunaan produk-produk plastik sekali pakai dan menggantinya dengan alternatif ramah lingkungan, akan sangat mengurangi sampah yang menyebabkan polusi plastik.

Memilih Bahan Makanan dengan Hati-hati. Memilih bahan makanan yang bersumber dari lingkungan yang lebih bersih dan terjaga dapat membantu mengurangi risiko paparan mikroplastik dalam makanan.

Peningkatan Pengawasan dan Pemeriksaan. Pemerintah dan lembaga terkait perlu meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kualitas dan keamanan makanan. Tak terkecuali deteksi dan penghapusan mikroplastik yang terkontaminasi.

Mengganti produk plastik dengan biodegradable plastic. Jenis plastik yang mudah didaur ulang seperti yang BioPigmenia gunakan. Dapat mempercepat pembusukan plastik yang seharusnya beratus-ratus tahun, hingga lebih cepat. Masalah sampah plastik pun lebih dapat ditanggulangi.

Penemuan mikroplastik dalam daging dan produk kedelai fermentasi menyoroti kompleksitas masalah pencemaran plastik di lingkungan dan kesehatan dunia. Keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia harus menjadi prioritas utama dalam upaya mengurangi keberadaan mikroplastik dalam makanan dan lingkungan. Diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini dan mempromosikan praktik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Leave a Comment