Inilah Porsi Plastik Yang Tidak Sadar Kita Makan
By administrator | World News | No Comments
Menurut Ilmuwan, Manusia Makan Plastik Setiap Hari
Potongan plastik yang berukuran mikroskopik telah ditemukan di lokasi paling terpencil, dari kedalaman lautan hingga es Arktik – dan di dalam tubuh kita saat kita menghirup dan me-makan plastik, serta me-minum air yang tercemar plastik setiap hari.
Manusia bisa menelan mikroplastik seukuran kartu kredit dalam seminggu, hal ini disimpulkan oleh sebuah studi 2019 dari WWF International.
Studi tersebut juga mengungkap perbedaan variasi cemaran plastik mikro. Pencemaran air di Amerika Serikat dan India misalnya, dikabarkan dua kali lipat lebih tinggi ketimbang di Eropa atau Indonesia.
“Meski kesadaran terhadap bahaya mikroplastik dan dampaknya terhadap lingkungan terus meningkat, penelitian ini membantu menyediakan kalkulasi yang akurat tentang konsumsi plastik,”
Thava Palanisami
Dalam sebulan, manusia makan plastik seukuran blok Lego 4×2 cm. dalam setahun, jumlah plastik yang ditelan manusia mencapai ukuran helm pemadam kebakaran.
Ini mungkin tidak terdengar banyak, tapi jumlahnya bisa bertambah terganting bagaimana pola konsumsi orang tersebut. Pada tingkat konsumsi rata-rata ini, dalam satu dekade, kita bisa me-makan 2,5 kg plastik, setara dengan lebih dari dua potong pipa plastik yang cukup besar.
Dan seumur hidup, manusia mengonsumsi sekitar 20 kg mikroplastik.
Menjadikan Plastik Aman Tanpa Mikroplastik
Krisis limbah dan pencemaran mikroplastik sejauh ini belum mampu menghentikan laju konsumsi plastik yang ironisnya kian meningkat. Menurut laporan Grand View Research, hingga 2025 industri plastik diprediksi akan bertumbuh sebesar 4%.
Padahal lebih dari 75% produk plastik yang dijual di seluruh dunia berakhir sebagai sampah. Sepertiga dari jumlah tersebut, sekitar 100 juta ton, dibuang ke kawasan hijau dan mencemari samudera atau sungai.
Karena plastik tidak dapat terurai secara hayati, namun jadi terburai dalam potongan-potongan kecil, akhirnya berakhir di mana-mana, mengacaukan pantai dan mencekik habitat laut, serta masuk dalam rantai makanan.
Malcolm Hudson, seorang profesor ilmu lingkungan di Universitas Southampton, Inggris Selatan, menunjukkan kepada Reuters butiran plastik kecil seperti manik-manik yang juga menembus rawa-rawa.
Hudson mengatakan bahwa meski sebagian besar penelitian ditujukan pada mikroplastik, tetapi ada peningkatan jumlah partikel yang lebih kecil yaitu nanoplastik. Di lingkungan, jenis plastik ini jauh lebih sulit untuk dideteksi, yang kemungkinan akan kita makan juga secara tidak sadar.
“Nanoplastik bisa masuk ke dalam darah atau sistem limfatik manusia dan berakhir di dalam organ kita,” kata Hudson.
Penemuan Mikro Plastik di Plasenta Bayi
Partikel-partikel plastik kecil itu adalah bom waktu yang menunggu ukurannya dipecah menjadi cukup kecil untuk diserap oleh satwa liar atau di makan oleh manusia, yang kemudian berpotensi menimbulkan bahaya penyakit yang belum diketahui.
Leave a Comment