Kebijakan Negara Mengatasi Polusi Sampah Plastik
By administrator | World News | No Comments
Indonesia bersama 174 negara lainnya telah menyetujui perjanjian global selama dua tahun ke depan dengan tujuan mengakhiri polusi sampah plastik.
Perjanjian revolusioner yang disepakati kemarin, datang selama pertemuan tahunan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) di Nairobi, Kenya. Perjanjian ini menjadi angin segar bagi masalah daratan dan lautan yang terendam oleh botol plastik dan kemasan. Polusi sampah mencekik dan menjerat hewan. Kemudian tanpa kita sadari tercerna oleh manusia sebagai partikel kecil (mikroplastic) dalam makanan. Serta menyebabkan gas rumah kaca yang lebih tinggi.
Inger Andersen, eksekutif direktur UNEP, menyebut pertemuan sekaligus peringatan 50 tahun UNEP kemarin, sebagai “kesepakatan multilateral lingkungan paling signifikan sejak kesepakatan Paris” tentang pemanasan global.
Pencapaian besar lainnya, adalah peluncuran badan ilmiah, IPCC. Yaitu badan yang mengurus penghapusan timbal dan bensin. Di saat yang sama, resolusi tersebut diluncurkan demi memulai jalan menuju kesepakatan global untuk mengakhiri polusi sampah plastik selamanya.
Selama dua tahun ke depan, komite perunding akan menjabarkan isi perjanjian yang mengikat secara hukum. Dan terus mengawasi bagaimana plastik diproduksi, dirancang, dan dibuang—yang lebih dikenal sebagai siklus hidupnya.
Komite akan mempertimbangkan cara-cara untuk mengurangi polusi sampah plastik di berbagai negara. Mereka juga akan membahas pembuatan fasilitas baru. Seperti fasilitas keuangan untuk mendukung tujuan perjanjian dan cara-cara untuk memantau kemajuan dalam mencapainya, termasuk melalui rencana aksi nasional.
Aksi Negara Anggota Dalam Mengurangi Polusi Sampah
Industri dan bisnis, termasuk produsen plastik, harus terlibat penuh, katanya. Tentu perlu ada diskusi tentang apakah perlu ditetapkan target untuk mengurangi penggunaan hidrokarbon—seperti minyak dan gas—dalam produksi plastik. Namun pemurusan tersebut dapat bermakna buruk bagi produsen bahan bakar fosil. Sebagian besar rencana Arab Saudi untuk mengurangi emisinya, misalnya. Bergantung pada ekonomi sirkular di mana hidrokarbon akan digunakan kembali atau didaur ulang (Climatewire, 8 November 2021).
Kenya, salah satu negara dimana masalah sampah plastik yang bisa dikatakan polusi besar telah memulai aksinya dengan mendaur ulang plastik. Gjenge Makers, perusahaan sosial pembuat batu bata, mendaur ulang puluhan ribu kilogram sampah plastik setiap tahun untuk dijadikan bata plastik.
Pembuatan bata plastik sangat mahal. Anda harus memiliki banyak biaya di muka. Nzambi Matee, pendiri Gjenge Makers memutuskan untuk melangkah selangkah demi selangkah. Ia mulai dengan membuat satu batu bata. Apa yang diperlukan untuk membuat seribu batu bata? Matee membutuhkan mesin. Ia melihat harga mesin dan menyadari bahwa ia tidak mampu membelinya. Jadi, ia memutuskan untuk membuat mesin. Matee berhasil menemukan tim yang terdiri dari orang-orang pintar yang baik dan telah memproduksi bata plastik hingga saat ini.
Pada tahun 2020 Gjenge Makers menerima penghargaan Young Champion of the Earth dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP).
Kebijakan dan Kerjasama Pemerintah dan Pebisnis di Indonesia
Apakah andil pemerintah kita sebagai salah satu negara yang terlibat dalam Program Lingkungan ini?
Seperti di banyak negara berkembang, polusi di Indonesia masih didominasi oleh kendaraan pribadi, dan sampah ber-efek pada kesehatan dan infrastuktur. Pembelian mobil yang meningkat pesat telah menyebabkan masalah lain seperti polusi, kemacetan lalu lintas dan kurangnya keselamatan jalan. Di Indonesia sendiri juga ada beberapa usaha UMKM yang mulai memproduksi bata plastik seperti di Kenya.
Untuk mengatasi tantangan tersebut dan mendorong penggunaan moda yang berkelanjutan, model ekonomi hijau diterbitkan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dimulai sejak 2014 dan telah dikerjakan di tiga provinsi; Jakarta, Kalimantan Tengah, dan Papua. Kegiatan peningkatan kapasitas di bidang pemodelan makroekonomi sistemik juga sedang dilaksanakan. Alat-alat ini akan memungkinkan Pemerintah Indonesia untuk secara efektif mengintegrasikan pendekatan ekonomi hijau.
Sebagai penyumbang polusi sampah plastik terbesar kedua didunia kita harus mulai bergerak sebelum terlambat. Dengan mulai banyaknya fasilitas hijau dan pelatihan hidup berkelanjutan yang marak diselenggarakan, sebagai masyarakat dan pebisnis baiklah jika turut ambil bagian.
Biopigmenia, memfasilitasi produksi plastik ramah lingkungan yang dapat didaur ulang dengan mudah. Selain dapat diproduksi menjadi barang plastik baru. Produk plastik yang telah dicampur oleh BioPigmenia akan terurai 100 kali lebih cepat daripada jenis plastik biasa.
Ada lebih banyak keuntungan menggunakan plastik ramah lingkungan dengan BioPigmenia. Teknologinya menjadikan plastik Anda mudah dibentuk ke dalam berbagai mold. Jenis biji plastik yang bisa dicampurkan juga beragam, tidak terbatas pada PP ataupun PET. Sehingga sangat mudah jika akan didaur ulang.
Hubungi kami di email : info@biopigmenia.com untuk informasi lebih lanjut.
Leave a Comment