Waspada! Garam Dapur Anda Bisa Mengandung Mikroplastik

By administrator | World News | No Comments

Menurut riset yang dilakukan Universitas Alagappa, India, ditemukan mikroplastik dalam garam komersial yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Lingkungan laut dipenuhi dengan potongan-potongan kecil polimer yang ukurannya berkisar antara 1 hingga 1000μm yang disebut mikroplastik. Mereka dikategorikan sebagai polutan berbahaya yang baru muncul dan menjadi semakin signifikan. Mereka membutuhkan waktu 100–1000 tahun untuk terurai, dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi organisme akuatik, baik fauna maupun flora.

Dampaknya ke manusia ialah garam yang diambil dari perairan laut, dapat terkontaminasi oleh potongan plastik tak kasat mata tersebut. Studi lain dalam Environmental Pollution, memperkirakan bahwa orang dewasa mengonsumsi, sedikitnya 11.000 potongan mikroplastik per tahun.

“Tidak ada cara untuk bersembunyi dari plastik saat Anda makan,”

George Leonard – kepala ilmuwan di Ocean Conservancy

Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan pada 2023 menemukan, Pink Himalayan Salt yang ditambang dari tanah memiliki mikroplastik paling banyak, diikuti oleh garam hitam dan garam laut.

Masuknya Mikroplastik Kedalam Garam

Berbagai wilayah di India telah melaporkan adanya kontaminasi mikroplastik pada garam kemasan komersial dan garam dari tempat penampung garam, dengan hasil polimer yang bervariasi.

Sampah plastik diekstraksi dari sejumlah 200g garam yang diambil dari sampel garam yang terkumpul. Berupa garam komersial dan garam dari tambak garam. Lalu ditampung dalam labu berbentuk kerucut 500 ml.

Penelitian ini mengevaluasi keberadaan mikroplastik dalam garam laut dari tambak garam dan garam komersial dengan menggunakan metode berbasis hidrogen peroksida. Yang merupakan metode produktif untuk menyaring>98% mikroplastik.

mikroplastik di garam
(c) sciencedirect.com

Menurut penelitian, garam laut yang dikumpulkan dari tambak garam memiliki rata-rata >50 partikel mikroplastik per kilogram. Dan dua dari empat garam komersial memiliki 30 partikel. Keberadaan mikroplastik dalam garam dari tambak garam jelas berasal dari air laut yang tercemar, karena garam laut merupakan hasil langsung dari air laut.

Jumlah puncak mikroplastik mungkin disebabkan oleh besarnya aktivitas antropogenik dan pembuangan sampah kota di wilayah pesisir.

Mengurangi Mikroplastik

Dampak mikroplastik terhadap kesehatan manusia masih belum diketahui secara pasti. Namun WHO mengatakan adanya kemungkinan risiko kesehatan akibat polusi mikroplastik, termasuk paparan nanoplastik. Selama kita bisa mencegah, hal itu akan lebih baik daripada mencari solusi saat jumlah polusi sampah plastik termasuk mikroplastik sudah sangat banyak.

Mencari jenis plastik yang tidak mudah terburai menjadi mikroplastik adalah solusinya. Salah satu aditif yang mampu menekan mikroplastik adalah dari Biopigmenia. Aditif mereka mampu mengubah jenis plastik biasa apapun menjadi jauh lebih cepat terurai secara alami. Tidak perlu menunggu ribuan tahun agar plastik tersebut hilang dari muka bumi.

Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan pengusaha atau produsen plastik. Masa depan minim sampah mikroplastik bukanlah impian. Cari tahu tentang aditif tersebut disini.

Leave a Comment