Diperlukan Strategi Baru Daur Ulang Sampah Plastik
By administrator | Berita Nusantara | No Comments
Gaya hidup keberlanjutan, dimana pengolahan barang sehari-hari lebih ditekankan untuk mengurangi sampah, perlu dikembangkan. Meski teknologi semakin maju, ternyata sampah plastik yang di daur ulang hanya 9%.
Indonesia merupakan salah satu kontributor utama polusi plastik di dunia, dan memiliki tingkat daur ulang terendah. Peningkatan kualitas plastik, pengelolaan koleksi, dan penyortiran limbah masih buruk.
Sedangkan Amerika Serikat, negara ketiga yang berkontribusi pada polusi plastik pesisir, meng-ekspor plastik nya secara ilegal di negara kita.
Sampah Plastik Yang Bisa Di-daur Ulang
“Sebanyak 88% sampah plastik yang seharusnya di daur ulang, ditransfer ke negara-negara dengan infrastruktur limbah padat tidak mencukupi, tidak dapat mengelola, mendaur ulang atau melempar plastik,ˮ tulis Meidl dari Baker Institute.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam websitenya telah mebahas strategi baru untuk mengoptimalkan industri daur ulang di Indonesia. Pemerintah akan mengubah konsep ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular.
Seperti yang kita ketahui, ekonomi sirkular mampu memberi keuntungan di berbagai sektor industri. mulai dari bahan baku, kemajuan produksi barang daur ulang, mencegah pembuangan ilegal dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Industri plastik nasional menjadi tonggak penting bagi pemasok produksi di industri lain. Contohnya fesyen, farmasi, kosmetik, elektronik, pertanian, dan barang rumah tangga. Pemerintah berharap ekonomi sirkular dapat menekan impor bahan baku, yang saat ini cukai barang impor semakin mahal.
Lapangan pekerjaan juga diproyeksi akan naik, karena rumah daur ulang sampah membutuhkan pengepul, penggiling. Sekarang sudah ada 60 ribu tenaga yang bekerja di industri daur ulang plastik saja. Belum di sektor daur ulang barang lain.
Dalam mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijkan seperti peningkatan kapasitas untuk penelitian, pengujian, sertifikasi dan promosi.
Dukung Ekonomi Sirkular dengan BioPigmenia
Selain itu, standarisasi pada bahan baku, energi, proses produksi, manajemen dan pengelolaan limbah. Satu barang harus diukur masa hidupnya dari proses pembuatan hingga pembuangannya.
Langkah pemerintah ini perlu didukung oleh pihak-pihak terkait beserta seluruh lapisan masyarakat. Bank sampah pun sudah bergerak dengan memberikan imbalan kepada masyarakat yang mengepul dan memilah sampah daur ulang.
Pelaku industri juga perlu memikirkan barang produksi mereka. Apakah dari awal pembuatan hingga akhir nya barang tersebut dibuang, berdampak buruk bagi lingkungan? Apakah sampah barang tersebut bisa di daur ulang?
Jika Anda salah satu pelaku industri yang ingin mendukung ekonomi sirkular dan peduli terhadap kualitas, Anda pasti memilih BioPigmenia. BioPigmenia memiliki terknologi aditif yang mampu mengubah plastik menjadi cepat membusuk, dan bahannya tetap dapat didaur ulang.
Hubungi kami untuk info lebih lanjut. Jadikan bisnis Anda, bisnis masa depan yang berkelanjutan.
Leave a Comment