Meninggalkan Plastik Ternyata Tidak Mudah
By administrator | Berita Nusantara | No Comments
Meninggalkan plastik pada saat ini lebih sulit dari perkiraan. Plastik masih menjadi kewajiban, terutama musim pandemi seperti sekarang
Kabar baiknya, beberapa kota sudah menerapkan larangan anti plastik sekali pakai. Semakin jarang kita menemukan plastik sekali pakai seperti kresek, sedotan, wadah dan alat makan, dari beberapa kios makanan.
Larangan plastik sekali pakai sebenarnya sudah terlambat satu dekade dan sebatas larangan saja hampir tidak cukup untuk mengontrol sampah plastik yang ada di Indonesia. Manajer ritel juga harus merubah sistemnya, sayuran dan buah segar tidak perlu di wrapping, makanan ringan dibungkus dengan kemasan plastik yang lebih kecil, mengganti stereofoam dengan wadah kertas.
Sangat banyak barang yang terbuat dari plastik: stapler, kacamata, kap lampu, piring, interior mobil, komputer, sepatu, kulit sintetis, kursi kantor, lemari dapur, peralatan pembersih kamar mandi, keset, payung, kancing baju, dan lain-lain.
Cara paling mudah untuk meninggalkan plastik adalah dengan menjadikannya cepat terurai
Mengapa plastik berbahaya? Karena bahannya yang membutuhkan waktu ratusan tahun itulah yang membuatnya menjadi sampah yang menumpuk. Belum lagi jenis plastik tertentu yang akan menjadi mikroplastik jika tidak dibuang dengan benar.
Cara lain dengan menggunakan bahan alami sebagai penggantinya. Wol, sutra, kapas, batu, kayu, kertas, kulit binatang, kaca, logamdan lainnya. Namun, hal ini tidak mempengaruhi kebiasaan masyarakat untuk sekali pakai buang. Pembuangan barang non plastik yang tidak dikelola juga akan menyebabkan sampah organik yang sama berbahayanya.
Aditif Baru Untuk Penguraian Plastik 100 kali Lipat Lebih Cepat
Di beberapa wilayah, individu maupun umkm mulai berbisnis daur ulang. Mereka menyulap ban bekas jadi pot tanaman, plastik sachet menjadi tas, bungkus obat menjadi tempat makanan panas. Kesamaan yang mereka lakukan adalah bahwa semuanya dibuat dengan membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. Terkadang hasil dari kerja keras tersebut lebih murah dari apa yang mereka keluarkan.
Bumi dikelilingi oleh plastik. Tahukah anda bahwa di laut pasifik utara terdapat jutaan ton plastik yang telah membentuk pulau sendiri? Great Pacific garbage patch namanya.
Membuang plastik akan jauh lebih sulit dari yang kita bayangkan. Barang plastik sederhana yang dijual sedikit mahal saja sudah menaikkan ‘kualitasnya’, padahal kegunaannya sama dengan apa yang telah kita punya. Over-konsumsi! Kita sering kali membeli barang yang sebenarnya tidak kita perlukan, dan hanya akan berakhir di tempat sampah setahun kemudian.
Kalau saja masyarakat lebih bisa menjaga barang-barang yang mereka punya, dan memperbaiki yang rusak tanpa membeli baru. Kita akan lebih hemat sekaligus menyelamatkan bumi.
BioPigmenia, hadir sebagai salah satu solusi pengurangan plastik. Aditif kami mampu membuat produk plastik Anda ramah lingkungan dengan penguraian cepat dan mudah didaur ulang. Bahannya aman untuk jenis plastik apapun.
Leave a Comment