plastik jadi aspal

Mengolah Limbah Plastik Jadi Aspal di Indonesia

By administrator | Berita Nusantara | No Comments

Di India pengolahan limbah plastik jadi aspal atau paving jalanan bukanlah hal yang baru.

Mereka sudah melakukan berbagai eksperimen yang mampu merubah limbah yang lebih kuat dan tahan lama. Aspal jalan yang konvensional makin jarang diterapkan karena gampang berlubang, sehingga pendanaanya lebih besar.

Menjadikan Jenis Plastik Anda Mudah Di Daur Ulang

Aspal biasa terbuat dari campuran bitumen (berwarna hitam lengket dan cairan yang sangat kental) dan agregat (pasir, kerikil, dan batu pecah) yang biasanya digunakan untuk permukaan jalan.

plastik jadi aspal
contoh plastik yang dijadikan paving

Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah banyak perusahaan kecil yang mulai mengolah sampah plastik jadi aspal atau paving blok. Di Garut, Bogor dan Jogja contohnya. Karya mereka sudah dipasang dibeberapa ruas jalan di kota mereka.

Menurut kepala laboratorium penelitian jalan CREaTE Mohd Hizam Harun, Malaysia. Studi lokasi di Temerloh menuturkan bahwa pengaspalan campuran sampah plastik dan aspal sudah sepanjang 175 meter.

India telah menggunakan sampah plastik sebagai komponen untuk mengaspal sekitar 25.000 km jalan, tambahnya. Bahwa jalan yang dicampur limbah plastik telah terbukti lebih tangguh daripada yang diaspal dengan aspal konvensional.

Bagaimana cara pembuatannya?

Tidak semua jenis sampah plastik dapat digunakan untuk pembcampuran aspal atau paving, alasannya karena banyak sampah tersebut yang mengandung sisa-sisa makanan.

Mereka biasa mengambil sampah yang dibuang oleh pabrik besar atau mall, bukan mengambil sampah sembarangan dari pinggri jalan. Setelah mengumpulkan sampah plastik tersebut, semua sampah akan dicuci dan dicacah.

Plastik yang Tidak Mudah Hancur Saat Terkena Panas

Cacahan limbah plastik kemudian dimasukkan kedalam tempat khusus untuk dipanaskan kemudian dilelehkan. Plastik meleleh yang panas ini kemudian dicampurkan dengan batu-batu kerikil dan akan melekat dengan sendirinya. Terkahir bitumen kemudian dicampurkan ke adonan tersebut.

Daya ikat aspal dan agregat pada aspal yang dihasilkan menjadi lebih kuat. Tidak hanya itu, campuran tersebut juga memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap air.

Bedanya dalam kasus aspal konvensional, air dapat melemahkan daya ikat (bitumen dan agregat), yang merupakan salah satu penyebab terbentuknya lubang di jalan raya.

Saatnya Indonesia merubah cara konvensional mengaspal jalan dengan metode pemanfaatan limbah plastik yang lebih ramah lingkungan.

Karena itu BioPigmenia hadir untuk membantu pengolahan daur ulang plastik produk anda menjadi lebih mudah. Segala jenis plastik dari kantong kresek, tempat dan peralatan makan dari plastik, plastik pembungkus (wrap) hingga pakaian polyester dapat dijadikan produk akhir yang ramah lingkungan.

Leave a Comment