aneka plastik sachet dalam warung

Mengapa Plastik Sachet Populer di Indonesia?

By administrator | Berita Nusantara | No Comments

Sering kita melihat plastik sachet saat melewati warung pinggir jalan

Plastik sachet sudah menjadi bagian kehidupan orang Indonesia sehari-hari. 150 juta warga Indonesia menggunakan enam juta ton plastik setiap tahun, dan konsumsinya meningkat dua kali lipat dalam 15 tahun.

Di TPA sekitar Kota Gresik, para pemulung menggali 100 truk pengangkut sampah harian untuk mencari plastik berharga. Dan diantaranya adalah kemasan kecil yang tidak dapat didaur ulang atau sachet yang menyumbang hampir 20 dari muatan truk tersebut.

aneka plastik sachet dalam warung
aneka plastik sachet. source kompas

Lantas, mengapa kemasan isi ulang atau sachet dengan ukuran kecil digemari oleh masyarakat Asia Tenggara termasuk Indonesia?

Harganya yang lebih murah menjadi faktor utama. Pendapatan kaum mengengah ke bawah memaksa seagian besar warganya untuk lebih membeli dalam ukuran kecil. Kemasan sachet juga mudah dijual di pasar bersama barang lain.

Sedangkan dari sisi produsen, industri plastik menjadi semakin bergantung pada sachet untuk mempertahankan pendapatan karena penggunaan minyak menurun secara global.

Bahaya Mikroplastik di Kemasan Plastik Anda

Krisis limbah plastik yang semakin meningkat tahun ini membuat produsen mulai mencari cara mencari solusi pengganti kemasan kecil. Perusahaan lokal mulai mengolah bioplastik yang terbuat dari rumput laut. Teknologi ini baru tetapi menjanjikan dan dapat berperan besar dalam pengurangan sampah plastik di laut karena hampir empat puluh persen kemasan kecil digunakan untuk mengemas makanan atau produk seperti sabun.

Produsen multinasional sudah mulai mengatasi membanjirnya kemasan sachet di Asia Tenggara. Parañaque City, di Filipina, bekerja sama dengan Nestlé, untuk membangun fasilitas daur ulang. Program Pemulihan ini mendorong konsumen untuk mengembalikan sachet bekas dengan memberi mereka hadiah.

disadur dari newsecuritybeat.org

Selain itu Indonesia juga telah menolak impor limbah plastik dari negara lain untuk masuk ke dalam negri. Kita harus menuntaskan sampah plastik di negara sendiri.

Teknologi lain dalam memerangi krisis limbah plastik sachet adalah dengan menggunakan aditif yang mempercepat proses penguraian plastik itu sendiri sehingga tidak menumpuk di tempat pembuangan sampah.

Menjadikan Plastik Sachet Anda Tidak Merusak Alam Saat Terurai Dalam Tanah

BioPigmenia memerangi sampah plastik dengan teknologinya yang membuat bakteri mampu mengkonsumsi plastik dari dalam. Mempercepat terjadinya penguraian tanpa menyebabkan mikroplastik.

Leave a Comment