Plastik Ramah Lingkungan Belum Tentu Lebih Mahal

Mungkin sebagian dari Anda sudah yakin ingin beralih ke plastik yang Eco Friendly. Namun masih ragu karena biaya pembuatan plastik jenis itu yang mahal.

Apakah benar?

Sifat dasar plastik susah terurai membuat mereka sering menjadi isu yang sering muncul dalam beberapa tahun terakhir. Itulah mengapa saat ini banyak perusahaan yang mengevaluasi atau menginovasi produk-produk mereka menjadi lebih baik bagi bumi.

Plastik yang memerlukan waktu ratusan tahun untuk membusuk akan menumpuk begitu cepat seperti yang kita lihat di TPA Bantar Gerbang. Kapasitasnya sudah penuh dan tidak memungkinkan untuk menampung sampah lagi.

Itulah salah satu mengapa saat ini ada banyak jenis biji plastik yang dikategorikan biji plastik ramah lingkungan di Indonesia, tapi mana yang memakan biaya lebih rendah?

Untuk menghitung berapa biaya pengeluaran dan melihat apakah plastik ramah lingkungan lebih menguntungkan. Pertama, kita bandingkan terlebih dahulu dari cara pembuatannya.

Dalam proses membuat plastik ramah lingkungan, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,

1. Mengubah bahan baku biji plastik yang akan digunakan.

Contohnya mengganti bahan baku biji plastik yang berasal dari minyak bumi dengan bahan baku pengganti plastik seperti ubi kayu, jagung, rumput laut dll.

2. Menambahkan bahan tambahan pada biji plastik.

Dengan menambahkan bahan pembantu (additive) dalam proses pengolahan, aditif ini akan mempercepat proses penguraian produk plastik tersebut.

BioPigmenia Aditif Plastik Ramah Lingkungan Dengan Biaya Terjangkau

Cara pertama lebih mahal karena sumber bahan baku Nabati itu terbatas dan proses pembuatan menjadi pengganti biji plastik tidak murah. Selain itu, penggunaan bahan baku Nabati yang berlebihan akan merusak rantai makanan.

Pada kasus tertentu, cara pertama ini bahkan sampai harus mengganti mesin yang benar-benar sesuai untuk produksi plastik ramah lingkungan. Akhirnya biaya pembuatan plastik ramah lingkungan dari bahan baku Nabati menjadi mahal karena masalah bahan dasar dan membutuhkan penggantian mesin.

Cara kedua, yaitu dengan menambahkan 1% aditif plastik seperti BioPigmenia di dalam proses pembuatan plastik.

Dengan menggunakan BioPigmenia, segala jenis plastik dari kantong kresek, tempat dan peralatan makan dari plastik, plastik pembungkus (wrap) hingga pakaian polyester dapat dijadikan produk akhir yang ramah lingkungan.

Bedanya proses kedua ini dapat dilakukan tanpa merubah bahan baku yang digunakan serta tidak perlu penggantian mesin. Jadi di proses ini biaya menjadikan plastik yang ramah lingkungan akan jauh lebih murah!

Terknologi kami juga membuat plastik menjadi lebih cepat terurai. Inilah faktor penting untuk mengurangi tumpukan sampah di TPA.

Proses BioPigmenia menguraikan plastik lebih cepat dari jenis plastik lainnya

BioPigmenia membuat produk plastik ramah lingkungan yang tidak mahal dan tidak sulit karena Anda tidak perlu mengganti sistem produksi yang sudah ada.

Selain itu, perlu adanya kebijakan dan regulasi pemerintah yang mendukung penggunaan plastik biodegradable sebagai bagian dari strategi perlindungan lingkungan yang lebih komprehensif. Karena sampai tahun 2024 ini sendiri, penggunaan plastik ramah lingkungan hanya diikuti sebagian orang yang peduli saja. Masih banyak jenis plastik yang merusak.

• 
• 
•