kotak makan sterofoam

Pemerintah Macau Melarang Kotak Makan Sterofoam

By administrator | World News | No Comments

Kotak Makan Sterofoam Telah Menjadi Momok Bagi Lingkungan

Pemerintah Makau SAR akan melarang impor dan perdagangan mangkuk, cangkir, piring dan kotak makan sterofoam yang sekali pakai. Larangan ini akan dimulai pada 1 Januari 2021, menurut rilis Kepala Eksekutif di Lembaran Resmi.

kotak makan sterofoam
kotak makan sterofoam

Keputusan tersebut merupakan bagian dari upaya pihak berwenang untuk mengurangi sampah plastik, dengan kotak makan styrofoam dan peralatan makan yang biasa digunakan di restoran lokal dan bisnis ‘takeaway’ (bawa pulang).

Sterofoam atau polystyrene adalah jenis plastik berbahan dasar minyak bumi yang terbuat dari styrene monomer. Jenis plastik ini membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk terurai di tempat pembuangan sampah.

Baca Juga Pencemaran Botol Plastik di Indonesia

Menurut laporan daerah tahun 2019 tentang kondisi lingkungan setempat, jumlah sampah padat yang dihasilkan masyarakat per kapita di Macau meningkat menjadi 2,24 kilogram per orang.

Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari total sampah kota tetangga, dengan 23,5 persen dari semua sampah padat yang dikumpulkan, sisanya berupa sampah plastik.

Pada 2019, otoritas daerah Macau juga membukukan undang-undang yang mewajibkan kantong plastik yang disediakan di sektor ritel harus dikenakan biaya MOP1 per kantong kepada konsumen.

Disadur dari macaubusiness

Mencegah Timbunan Kotak Makan Sterofoam dengan Mempercepat Penguraian Plastik

Seperti biaya per kantong plastik yang telah diterapkan di Indonesia, kita juga perlu mendukung larangan impor stereofoam dan plastik di Indonesia. Menurunnya usaha daur ulang plastik akibat pandemi dapat bangkit lagi dengan bantuan kebijakan baru dari pemerintah.

Sementara masalah plastik sekali pakai dan kotak makan sterofoam terus mendapatkan hukum baru dari pemerintah untuk para konsumen dan pebisnis F&B, kesadaran akan dampak lingkungan dari limbah makanan (yang memiliki dampak jauh lebih besar terhadap perubahan iklim) masih cukup rendah.

Meneurut data dari pollutionsolutions-online, hanya 2 dari 5 orang menyadari bahwa limbah makanan adalah salah satu penyebab utama perubahan iklim.

BioPigmenia Menanggulangi Masalah Plastik Dengan Aditif Yang Tersertifikasi

Leave a Comment